Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat Menunjukkan ciri-ciri fisik korban ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain.
- Mendata penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dalam bidang kedokteran.
- Menjelaskan cara-cara untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Kegiatan Pembelajaran
- Siswa mempelajari materi yang ada di blog tentang ciri fisik pecandu NAPZA, penggunaan NAPZA dalam bidang kedokteran dan cara-cara menghindarkan diri dari penyalahgunaan NAPZA.
- Setelah selesai mempelajari materi, siswa mengerjakan soal-soal yang ada di Lembar Kerja Siswa (LKS) secara individu.
- Siswa mendiskusikan jawaban soal yang telah dikerjakan dengan pasangannya masing-masing (sesuai dengan pasangan yang telah dibentuk oleh guru).
- Siswa yang dipanggil oleh guru mempresentasikan jawaban hasil diskusi kepada seluruh kelas dan siswa yang lain memberi umpan balik terhadap jawaban yang telah diberikan.
- Siswa yang belum paham terhadap materi yang dipelajari bisa bertanya kepada guru.
- Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
MATERI POKOK
C. CIRI FISIK ORANG PECANDU NAPZA
1) Ciri Fisik Pecandu Narkotika
Secara fisik, pecandu narkotika dapat dikenali dengan beberapa ciri sebagai berikut :
a) Sering gelisah
b) Badan kurus
c) Pupil mata mengecil atau membesar
d) Keluar air mata
e) Sering berkeringat
f) Badan lemas
g) Sering mengantuk
h) Tidak konsentrasi
2) Ciri fisik pecandu psikotropika
Secara fisik, pecandu narkotika dapat dikenali dengan beberapa ciri sebagai berikut :
1. Badan terlihat kurus dan tak bertenaga. Hal ini kerena penggunaan psikotropika dapat mengakibatkan berkurangnya nafsu makan pada seseorang, sehingga kadar zat gizi dalam tubuh terus menurun.
2. Badan sering berkeringat dan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
3. Sering kejang-kejang dan nafas berdegup kencang
4. Suhu badan tinggi
5. Jantung tidak berfungsi dengan baik
6. Denyut nadi sangat cepat, melebihi batas normal (>60 denyut/menit)
7. Sering muntah
3) Ciri Fisik Pecandu Minuman Keras (alkohol) dan Rokok
a. Ciri Fisik Orang Yang Kecanduan Rokok
Secara umum, para pecandu rokok dapat dikenali dari penampilan fisiknya, diantaranya adalah:
a) Bibir para perokok kebanyakan berwarna hitam. Hal ini karena adanya reaksi dengan asap panas yang melalui organ tersebut.
b) Gigi para perokok berwarna kuning karena seringnya terkena nikotin, sehingga email gigi rusak.
c) Mata merah dan sering berair
d) Sering batuk-batuk
e) Kuku berwarna kuning (kotor)
f) Mulut perokok biasanya berbau
b. Ciri Fisik Orang yang Kecanduan Minuman Keras
Seseorang yang menjadi pecandu minuman keras, dapat berperilaku tidak wajar dan beringas. Keadaannya tersebut dapat mempengaruhi hubungannya dengan masyarakat disekitarnya, termasuk pula dengan keluarganya. Tidak jarang dalam sebuah keluarga yang anggotanya terdapat pecandu minuman keras, menjadi keluarga yang tidak harmonis.
Secara fisik, pecandu minuman keras dapat dikenali dengan beberapa ciri sebagai berikut:
a) Bola mata selalu bergerak. Hal ini karena adanya efek yang ditimbulakn dari terganggunya sistem syaraf.
b) Kesadaran menurun, selalu tampak gelisah, dan kadang-kadang menggigau rahasia pribadi atau orang lain tanpa sadar.
c) Cenderung menyendiri, termenung, dan berkhayal.
d) Sering merasa gembira yang tidak wajar.
e) Raut muka memerah dan terlihat tak terawat (kusut)
f) Berbicara (tudak jelas) dan tidak terarah.
g) Pada nafas para pecandu minuman keras, tercium aroma alkohol yang membuat kita mual
h) Badan menjadi lemah dan apabila berjalan akan terhuyung-huyung karena sistem koordinasinya sudah tidak berfungsi dengan baik.
D. MANFAAT ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
1) Penggunaan Narkotika dalam Bidang Kedokteran
(a) Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnyauntuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.
(b) Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.
(c) Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
(d) Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.
(e) Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri.
(f) Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja meperidin lebih pendek dari morfin.
2) Penggunaan Psikotropika Dalam Bidang Kedokteran
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang kesehatan antara lain:
a) Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang)
b) Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi, kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan, keracunan zat tertentu, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi
3) Penggunaan Zat Adiktif dalam Bidang Kedokteran.
a) Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada rokok dapat digunakan sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini karena nikotin dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak.
b) Alkohol dapat membunuh kuman penyakit, sehingga biasanya digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses sterilisasi.
- DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA DAN CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI PENGARUH NAPZA
Penyalahgunaan NAPZA membawa berbagai macam masalah, mulai dari masalah pribadi, keluarga, masyarakat dan negara.
1. Masalah Pribadi
Masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan NAPZA pada pribadi pengguna dapat berupa masalah fisik, masalah psikologis, dan masalah hukum.
a. Masalah fisik
Narkoba atau NAPZA dapat merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya. Masing-masing jenis narkoba mempunyai efek yang berbeda. Namun secara umum, semua jenis zat adiktif merusak tubuh pemakainya.
b. Masalah hukum
Kasus yang terkait narkoba, mulai dari pemakai, pengedar, produsen dan siapa saja yang berperan narkoba atau NAPZA diancam hukuman yang sangat berat. Banyak negara yang menerapkan hukuman mati bagi pengedar narkoba.(termasuk Indonesia)
c. Masalah psikologis/kecerdasan
Narkoba atau NAPZA menurunkan kecerdasan, karena zat-zat tersebut mengakibatkan kerusakan pada otak dan sistem syaraf. Meskipun dapat disembuhkan, seorang pecandu akan kehilangan sebagian dari kemampuan intelektualnya.
2. Masalah Keluarga
Narkoba atau NAPZA membawa masalah serius bagi keluarga. Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi pecandu akan menghadapi berbagai masalah, baik masalah ekonomi, psikologis, maupun sosial. Pecandu memerlukan banyak uang. Tidak mustahil dia menjual apa saja milik keluarganya untuk mendapatkan narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan malu terhadap lingkungan, serta dijauhi masyarakat.
3. Masalah Masyarakat
Narkoba atau NAPZA banyak menimbulkan masalah sosial antara pemakai dan masyarakat disekitarnya, karena efek fisik maupun psikologis yang ditimbulkan. Misalnya pencurian dan penganiayaan.
4. Masalah Negara
Negara sangat dirugikan oleh narkoba atau NAPZA, bukan saja secara ekonomi, tetapi juga karena kehilangan generasi penerus bangsa. Anak-anak muda yang diharapkan menjadi pembangun, malah menjadi beban dan merusak kemajuan bangsa.
Akibat penggunaan jarum suntik
orang sakau
Gambar 19. Dampak pengguna NAPZA
Cara menghindarkan diri dari NAPZA
Meskipun narkoba atau NAPZA yang mencakup narkotika, psikotropika, dan zat adiktif mempunyai kegunaan, tetapi zat-zat tersebut tidak boleh digunakan secara sembarangan. Berdasarkan hal tersebut, maka sebaiknya kita menghindarkan diri dari narkoba, karena hal tersebut akan mencegah kita dari pengaruh buruk yang disebabkan oleh narkoba. Adapun cara-cara untuk menghindarkan diri dari narkoba antara lain:
1) Memahami akibat dari pengaruh negatif yang ditimbulakn dari pemakaian narkoba.
2) Mencari informasi-informasi mengenai para pecandu narkoba yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran yang berharga, sehingga kita tidak mendekati dan mencoba menggunakan narkoba.
3) Memahami ancaman hukum yang dijatuhkan pada para bandar (penjual), pengedar, dan pemakai atau pengguna narkoba, yaitu terdapat pada Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
4) Menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak sehat, yakni pergaulan yang menjurus kearah penggunaan narkoba dan perilaku sex bebas
5) Memperkuat keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa, agar segala kegiatan dapat lebih terkontrol dan selalu menuju kearah kebaikan.
Sumber: Michael Purba. Kimia SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.
Nurul Kamilati. Mengenal kimia I. Jakarta : Yudistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar